Jenis perahu kecil tradisional khas suku mandar yang terbuat dari kayu dan bambu. Mayoritas suku mandar bermukim di daerah Majene, Mamuju, dan sekitarnya di sekitar 200-300km Barat Laut Makassar, Sulawesi Selatan. Pemekaran provinsi menjadikan sebagian suku Mandar bermukim di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Seperti suku bahari lainnya, suku Mandar tergolong tangguh di lautan. Perahu tradisional sandeq, diambil dari nama sisi bentuk tajam badan perahu telah terbukti mampu berlayar ribuan mil, menempuh laut-laut memburu hasil laut pilihan. Sandeq yang di temui sekarang rata rata berukuran badan 10-12 meter dengan cadik sekitar 14 meter di kanan kiri sebagai penyeimbang, serta layar lebar. Sandeq ini mampu melaju 25 knot atau 50 km/jam, sebuah kecepatan yang mengagumkan untuk perahu layar sekelas ini. Penggunaan Layar yang lebar, badan perahu yang ramping dan tajam, serta material yang ringan membuat sandeq seolah-olah melompat-lompat di atas gelombang.
Saat ini sandeq lebih dikenal dalam festival Sandeq Race yang hampir rutin diselenggarakan setiap bulan Agustus dengan menempuh rute pesisir barat Sulawesi bagian selatan. Kegiatan ini setidaknya menolong eksistensi perahu tradisional mandar ini, mengingat sebagian besar nelayan berpindah menggunakan kapal motor. Alasan lebih mudah mengejar ikan, mudah berpindah pindah dan tidak tergantung kondisi angin membuat nelayan Mandar memilih menggantikan sandeq dengan perahu motor. Semoga sandeq tidak dilupakan dan tidak sekedar cerita.
Sumber Berita: indonesianship.com makassar, foto: www.forumms.com
|