Penulis: Hasuna Daylailatu
Salah satu perusahaan operator kapal kargo yang melayani penumpang untuk berkeliling dunia adalah Hamburg Sued Group. Kapal kargo dari operator ini mengangkut biji besi dari Brasil ke Eropa, tapi sekaligus menyediakan layanan penumpang untuk rute tersebut.
Selain itu, ada pula CMA CGM, perusahaan kapal terbesar ketiga di dunia, yang menawarkan kapal kargo sebesar empat kali lapangan bola untuk orang-orang yang tertarik berkeliling dunia, dengan rute Southampton, Inggris – Ningbo, Shanghai.
Kalau waktu pelayaran yang ditawarkan di atas dianggap terlalu lama dan biayanya mahal, pelayaran dari Port Klang, Kuala Lumpur bisa jadi alternatif.
Dengan USD 1800, perjalanan penumpang hanya 14 hari, tapi sudah menyinggahi beberapa pelabuhan di China. Urusan makan dan biaya pelabuhan sudah termasuk di dalamnya.
Tentu hal ini berbeda jauh dari kapal pesiar, yang memang dibuat untuk tujuan liburan. Di kapal kargo Caribbean Cruise, misalnya, biayanya mencapai USD 239 per hari atau lebih untuk kamar yang jendelanya menghadap ke luar dan lama pelayaran sekitar 12 hari.
Sementara di kapal kargo, walaupun ukurannya sama besar dengan kapal pesiar dan menyediakan tempat tidur yang berukuran dobel atau twin bed, kabinnya ada yang berkarpet dan memiliki lemari, meja pribadi, atau kamar mandi sendiri, tetap saja tidak bisa dibandingkan dengan fasilitas di kapal pesiar.
Kapal kargo memang sangat tinggi, tapi bukan berarti penumpang bisa menikmati pemandangan seindah pemandangan di kapal pesiar. Sebab, yang terlihat di depan mata adalah belasan ribu kontainer yang ditumpuk di atas kapal seperti mainan lego.
Risiko yang buruk atau tak menyenangkan juga siap meghadang, walaupun bagi sebagian orang hal seperti ini justru menjadi tantangan yang ingin mereka rasakan.
Misalnya, cuaca buruk di laut yang menyebabkan penumpang bisa terguling dari tempat tidur atau kursi terbalik, tak ada koneksi internet berhari-hari, kapal terombang-ambing dengan dahsyat sehingga perjalanan menjadi lebih lama, dan lainnya.
Ketika berlabuh di pelabuhan, waktu sandar tidak selalu sesuai dengan jadwal. Meski di jadwal disebutkan bahwa waktu sandar dan bongkar muat barang adalah 24 jam, misalnya, bisa saja 8-14 jam setelah berlabuh kapal sudah siap berangkat lagi, karena proses bongkar muat sudah selesai. Jadi, jangan sampai tertinggal kapal. Bila tertinggal, harus menunggu waktu satu bulan lagi untuk bisa berangkat.
Nah, bila merasa tertantang dengan pengalaman yang sulit dilupakan ini, bisa mengecek syarat pendaftaran di situs perusahaan operator kapal yang menyediakan layanan tersebut. (Bersambung)
Sumber: obengplus.com
Sumber Berita: http://www.obengplus.com/articles/6495/1/Kapal-kontainer-untuk-liburan-lebih-lama-dibanding-kapal-pesiar.html
|